Pemerintah Indonesia Pilih Kehilangan Data Dibanding Bayar Tebusan Rp 131 Miliar

0
61
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong ( Foto : Kemkominfo TV )

Nasional, SK.co.id – Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas untuk tidak membayar tebusan sebesar Rp 131 miliar yang diminta oleh peretas yang menyerang Pusat Data Nasional (PDN). Konsekuensinya, data dari berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang terdampak serangan siber ini akan hilang secara permanen.

Serangan yang terjadi sejak 20 Juni 2024 ini menggunakan ransomware Lockbit 3.0, yang berhasil melumpuhkan server dan mengenkripsi sekitar 210 database. Dampaknya, berbagai layanan publik mengalami gangguan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, menjelaskan bahwa data yang terkunci peretas masih berada di dalam server PDN. Namun, upaya pemulihan data oleh Kemenkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan PT Telkom tidak membuahkan hasil.

“Data itu sudah diamankan dan diisolasi, tidak bisa diutak-atik lagi oleh peretas maupun pemerintah,” ujar Usman pada Rabu (26/6/2024).

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, sebelumnya mengungkapkan bahwa peretas meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS (sekitar Rp 131 miliar). Namun, pemerintah memilih untuk tidak memenuhi tuntutan tersebut.

“Kami tidak akan membayar tebusan. Data yang penting sudah kami isolasi sehingga tidak bisa diambil oleh peretas,” tegas Usman.

Keputusan ini menuai beragam tanggapan. Beberapa pihak mengapresiasi ketegasan pemerintah dalam menghadapi peretas, sementara yang lain menyayangkan hilangnya data penting yang dapat mengganggu pelayanan publik.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta investigasi menyeluruh terhadap insiden ini agar kejadian serupa tidak terulang. Pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan keamanan sistem untuk melindungi data-data penting negara.

Meskipun data yang hilang tidak dapat dipulihkan, pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan layanan publik terbaik. Upaya pemulihan layanan yang terdampak serangan siber ini sedang dilakukan secara intensif.(*)

Editor : RW
Sumber : Berbagai Sumber

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Tinggalkan Balasan