Tanjungpinang, SK.co.id – Bertepatan dengan 1 Muharam 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi, semangat pelestarian budaya dan nilai-nilai keagamaan kembali mendapat perhatian melalui inisiatif pembangunan sarana penunjang ziarah di Kompleks Makam Yang Dipertuan Muda Riau (YDMR) II Daeng Celak—salah satu cagar budaya penting di Kota Tanjungpinang.
Inisiatif tersebut lahir dari diskusi antara tokoh budaya Kepri, Humaidi, dan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, yang selama ini dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap sejarah dan kebudayaan lokal.
Dukungan konkret datang dari pengusaha lokal, Djodi Wirahadikusuma. Ia tak hanya menyumbangkan dana pribadi, namun juga menyediakan sebagian lahannya untuk pembangunan fasilitas penunjang berupa perataan dan semenisasi area seluas sekitar 15 x 25 meter dengan ketebalan 10–15 cm. Fasilitas ini diharapkan dapat menunjang kegiatan ziarah dengan lebih aman dan nyaman, serta tahan terhadap berbagai kondisi cuaca.
“Ini merupakan langkah swadaya murni. Sampai saat ini belum melibatkan dana pemerintah. Namun kami membuka ruang sinergi, khususnya dengan para keturunan Daeng Celak dan masyarakat Tanjungpinang yang peduli terhadap warisan leluhur,” ujar Djodi. Jumaat, (27/06/2025).
Humaidi menambahkan, proyek ini tidak sekadar pembangunan fisik, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan tokoh pendiri negeri. Ia berharap kawasan tersebut bisa berkembang menjadi pusat wisata religi dan budaya, lengkap dengan ruang pengajian, kegiatan doa bersama, serta pusat dokumentasi sejarah dan silsilah keturunan Daeng Celak, baik yang berada di dalam negeri maupun mancanegara.
“Kami ingin kompleks makam ini menjadi tempat yang sakral dan edukatif—ruang spiritual sekaligus sumber pengetahuan sejarah yang dapat diwariskan ke generasi mendatang,” ucapnya. Jumaat, (27/06/2025).
Tokoh pemuda Kepri, Iwan Laode, turut menyambut baik inisiatif pengembangan sarana ziarah ini. Menurutnya, pelibatan lintas elemen—mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, pengusaha, hingga komunitas pemuda—adalah langkah strategis untuk mengangkat kembali nilai-nilai sejarah dan keislaman yang menjadi fondasi peradaban Tanjungpinang.
“Kita perlu memastikan bahwa generasi muda tidak kehilangan jejak sejarahnya. Kompleks makam Daeng Celak bukan sekadar tempat ziarah, tetapi juga simbol identitas dan semangat persatuan yang harus dijaga bersama,” ujar Iwan. Jumaat, (27/06/2025).
Ia berharap, ruang-ruang edukatif yang direncanakan ke depan seperti pusat dokumentasi dan ruang pengajian bisa diisi oleh keterlibatan aktif anak muda. “Kalau kita ingin Tanjungpinang dikenal bukan hanya sebagai kota pelabuhan tapi juga kota budaya, maka inilah momen kita mengambil peran,” tambahnya.
Sebagai bagian dari generasi penerus, Iwan Laode menegaskan komitmennya untuk mendorong sinergi yang lebih besar antara komunitas pemuda, akademisi, dan pengelola warisan budaya agar situs ini tidak hanya terawat secara fisik, tetapi juga hidup sebagai pusat pembelajaran spiritual dan sejarah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, S.Sos, turut memberikan dukungan melalui surat resmi bertanggal 26 Juni 2025. Ia menegaskan pentingnya peningkatan fasilitas penunjang ziarah demi menciptakan kenyamanan dan keamanan, khususnya bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara.
“Peningkatan fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam memberikan pelayanan prima, sekaligus menjaga nilai historis dan budaya yang terkandung di kawasan cagar budaya tersebut,” tegas Nazri.
Pemerintah juga merencanakan pembangunan zona penyanggah guna mendukung kelancaran aktivitas berziarah dan mendorong daya tarik wisata religi di Tanjungpinang.
Untuk menjaga transparansi dan kelangsungan program, para tokoh masyarakat menekankan pentingnya pendataan dan pelaporan resmi bagi setiap bantuan, terutama jika berasal dari luar negeri. Mereka berharap kolaborasi ini dapat menjadi fondasi awal menuju pengembangan kawasan yang lebih besar, tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur budaya dan sejarah.
Melalui sinergi antara masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah, Kompleks Makam Daeng Celak diyakini akan tumbuh sebagai ikon wisata religi dan budaya yang berwawasan sejarah di jantung Kota Tanjungpinang. (rd)
Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI