Literasi di Wilayah 3T

0
102

Opini – Literasi meski daerahnya masih tertinggal jauh dengan daerah perkotaan. Karena selama ini persoalan literasi bukan terletak pada minimnya minat baca tetapi juga ke tidak adanya buku yang dapat dibaca khususnya di daerah 3T.

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Membiasakan peserta didik untuk membaca tentunya tidaklah mudah, maka setelah pemerintah melalui Kemendikbud ristek telah memberikan buku dan toolnya, maka sekolah harus meningkatkan semangat dan motivasi guru untuk mendorong peserta didik menjadikan literasi sebagai budaya di sekolah.

Selain itu, masih ada juga daerah 3T yang peserta didiknya masih belum mampu membaca. Seperti yang terjadi di SMA Negeri Bolan, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, masih ada siswa SMA yang belum mampu membaca kalimat panjang sama sekali, padahal sudah masuk tingkat SMA, ini juga perlu menjadi perhatian mendasar bagi guru hingga pemerintah.

Untuk itu, perlu dibuatnya satu metode untuk menanamkan minat serta kemampuan baca khusus di daerah 3T ini.

Seperti misalnya mendirikan taman baca sekolah yang memberikan pelajaran baca dasar hingga fasilitas buku yang menarik bagi peserta didik. Disini peran guru sangat diperlukan sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah mampu meningkat sesuai dengan standar nasional pendidikan Indonesia.

Di kirim oleh : Azry Almi kaloko, Pemerhati Pendidikan, Alumni UIN Jakarta

Tinggalkan Balasan