Batam, SK.co.id – Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-33 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mendukung ketahanan pangan serta pelestarian lingkungan, BEI meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Vertical Culture Plus. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Yayasan Tajuk Pohon Nusantara dan bertujuan untuk menggabungkan konsep urban vertical farming dengan edukasi lingkungan, serta mengatasi masalah pengelolaan sampah organik berbasis komunitas.
Kegiatan seremonial penyerahan dan penanaman akan dilaksanakan pada 12 Juli 2025, diikuti dengan serangkaian pelatihan dan monitoring hingga Agustus 2025. Sebanyak 100 drum vertikultur akan ditanam di empat lokasi strategis di Batam, yaitu SMPN 8 Batam, Kampung Tua Bakau Serip, Perumahan Bida Asri 3, dan TPQ At-Taqwa Perumahan Jasinta, dengan total nilai donasi mencapai Rp173.300.000.
Program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk peserta internal BEI, komunitas lokal seperti SUPERMAMA, pelajar SMPN 8 Batam, tokoh masyarakat, dan perwakilan pemerintah daerah. Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap tantangan lingkungan yang dihadapi Batam, seperti tingginya volume sampah yang mencapai 1.300 ton per hari dan ketergantungan pasokan sayuran dari luar daerah yang menyebabkan harga pangan meningkat signifikan. Dengan menanam tanaman seperti kangkung, bayam, tomat, dan cabai secara berkelanjutan, program ini diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan rumah tangga masyarakat Batam. Selain itu, program ini sejalan dengan komitmen BEI terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 2, 3, 11, 12, 13, dan 15.
Pelaksanaan program menggunakan pendekatan partisipatif dan berbasis komunitas. Edukasi mengenai pemilahan sampah organik dan pembuatan kompos, distribusi media tanam vertikal, serta pendampingan teknis secara berkala akan dilakukan. Komunitas SUPERMAMA, yang terdiri dari ibu rumah tangga, akan menjadi penggerak utama di lingkungan sekitar, sementara siswa-siswi dalam komunitas Student Green School dilibatkan untuk merawat tanaman hingga panen. Seluruh proses akan dipantau secara rutin, terdokumentasi, dan dilaporkan dalam laporan keberlanjutan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas program.
Pencatatan Obligasi, Sukuk, dan Saham
Selama sepekan, pasar modal Indonesia diramaikan dengan pencatatan 25 Obligasi, 10 Sukuk, dan 8 saham yang tercatat pada periode 7-11 Juli 2025. Pencatatan ini menunjukkan bahwa aktivitas pasar modal Indonesia masih memiliki optimisme dan tingkat kepercayaan tinggi terhadap kondisi pasar dan mekanisme pendanaan di BEI.
Pada Senin (7/7), beberapa pencatatan dilakukan, termasuk Obligasi Berkelanjutan IV Bank Victoria Tahap I Tahun 2025 oleh PT Bank Victoria International Tbk, dan Obligasi Berlandaskan Keberlanjutan I Bank BNI Tahap I Tahun 2025 oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Total fund-raised dari pencatatan tersebut mencapai Rp200.117.700.000.
Selanjutnya, pada Selasa (8/7), PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) mencatatkan sahamnya di Papan Utama BEI, menjadi perusahaan ke-15 yang tercatat di BEI pada tahun 2025. PSAT bergerak dalam bidang angkutan laut domestik, khususnya untuk barang seperti batubara dan nikel. Pada hari yang sama, PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) juga melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI.
Rabu (9/7) menjadi hari yang sibuk dengan beberapa pencatatan obligasi, termasuk Obligasi Berkelanjutan V Toyota Astra Financial Services dan Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials. Terdapat pula pencatatan perdana saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).
Pada Kamis (10/7), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) dan PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) melakukan pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan dan Papan Utama BEI, masing-masing menjadi perusahaan ke-19 dan ke-20 yang tercatat di BEI pada tahun 2025.
Menutup pekan ini, pada Jumat (11/7), Obligasi Berkelanjutan BRI Finance dan Obligasi I Daaz Bara Lestari mulai dicatatkan di BEI. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 mencapai 112 emisi dari 64 emiten, senilai Rp125,11 triliun.
Dengan keseluruhan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 667 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp537,56 triliun dan USD111,98 juta, yang diterbitkan oleh 143 emiten. Data perdagangan saham di BEI selama sepekan pada periode 7 – 11 Juli 2025 ditutup pada zona positif, dengan peningkatan signifikan pada rata-rata frekuensi transaksi harian dan nilai transaksi harian. Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami kenaikan, mencerminkan optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI